Sebuah desa kecil bagian
selatan Tasikmalaya disitu saya dilahirkan, berkat dua orang yang sangat
berjasa kini saya sudah duduk di bangku SMA. Nama saya Ilyas Gistiana, Saya
merupakan anak yang terlahir dari kerja keras seorang ayah dan kesabaran seorang
ibu. Tak terasa setahun lagi seragam putih abu yang saya kenakan sekarang akan
segera terlepas. Sudah pasti hati ini merasa gembira, tapi di samping itu hati
ini merasa bimbang apakah saya mampu merasakan indahnya menjadi seorang
mahasiswa dengan keadaan orang tua yang hanya bekerja sebagai buruh tani dengan
penghasilan yang sangat minim, dan tidakk memiliki penghasilan tetap tentunya.
Menjadi seorang dosen,
motifator dan bergelar doktor itu yang ada dalam benak seorang anak buruh ini.
Tak sedikit orang yang ragu dan mengungkapkannya dengan ejekan. Namun justru
itu yang membuat saya bertumbuh dewasa dan itu semua merupakan semangat
tersediri bagi saya dalam mencari ilmu.
Harga mati bagi saya untuk membuat orang tua saya bangga dan tersenyum bahagia.
Allhamdulillah berkat semua kerjakeras saya serta do’a dari kedua orang tua
ketika saya masuk SMP saya mampu berprestasi menjadi juara umum di sekolah, dan
menjadi juara di beberapa kejuaraan serta mampu menjadi seorang ketua OSIS dan
Ketua PRAMUKA. Kebetulan saya memiliki sedikit kelebihan dalam hal hitungan dan
paling suka berbicara di depan umum.
Berkat semua itu akhirnya
saya lulus denga nilai UN tertinggi dan melanjutkan sekolah di SMAN 3 Kota
Tasikmalaya. Walaupun sulit jika dilihat dari segi ekonomi Alhamdulillah berkat
bantuan dan support dari para guru
akhirnya saya pun bisa sekolah. Ternyata tidak mudah sekolah di skolah orang
kaya bukan sudah jelas fasilittas yang diberiikan orang tua mereka jauh jika
dibandiingkaan saya, mereka bimbingan belajar kemana- mana dan les privat
kesana kemari, sedangkan saya jangankan ikut bimbingan belajar, biyaya sekolah
juga hampir - hampir tidak terpenuhi. Ingin rasanya kaya mereka bisa ikut
bimbingan belajar agar saya bisa lebih faham dengan apa yang sedang saya
pelajari. Tappi apa boleh dikata keadaan tidak sesuai dengan keinginan.
Tapi saya tidak bisa
berhenti disana , masih banyak tahapan yang harus saya lewati untuk menggapai
cita cita saya, walaupun saya harus belajar 2 kali lipat lebih keras daripada
mereka. Alhamdulilah berkat itu semua saya mampu mendapat peringkat ke 2 di
kelas berturut turut sampai sekarang,. Serasa mendapat kepercayaan kini semua
rasa ketidak percayaan diri saya yang dulu mulai memudar dnn saya kembali aktif
di berbagai organisasi seperti PRAMUKA, Remaja masjid dan Dewan Perwakilan
Kelas.
Uang
saya tidaak punya, apalagi fasiilitas. Saya hanya bermodalkan keberanian dan
kepercayaan orang lain serta tekad yang kuat untuk menjadi “ORANG”. Syukurlah
saya mendapat kepercayaan untuk mengikuti beberapa perolmbaan seperti lomba
debat, karyatulis ilmiah, teknologi tepat guna, dan beberapa lomba keagamaan.
Saya
yakin ALOH SWT akan selalu menyertai orang yang sedang mencari ilmu dan
menggapai mimpi serta citacitanya. Bagaimanapun caranya.
Komentar
Posting Komentar